PERNALARAN INDUKTIF
Pernalaran
mempunyai beberapa pengertian, yaitu : (1) proses berpikir logis, sistematis,
terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan sampai dengan simpulan, (2)
menghubung – hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan, (3) proses
mengalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian
baru. (4) Dalam karangan terdiri dua variabel atau lebih, pernalaran dapat
diartikan mengkaji, membahas, atau menganalisis dengan menghubung – hubungkan
variabel yang dikaji sampai menghasilkan derajat hubungan dan kesimpulan (5)
Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa
pengetahuan atau pengertian baru.
Proses
bernalar pada dasarnya ada dua macam yaitu induktif dan deduktif. Disini saya
akan membahas lebih jauh tentang pernalaran induktif. Pernalaran induktif
adalah proses berpikir logis yang diawali dengan observasi data, pembahasan,
dukungan pembuktian, dan diakhiri dengan kesimpulan umum.
Pernalaran
induktif terdiri dari tiga macam, yaitu :
1. Generalisasi adalah
proses pernalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala ( data) yang
bersifat khusus, serupa, atau sejenis yang disusun secara logis dan diakhiri
dengan kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh : Setelah
ujian anak-anak kelas 5 diperiksa, ternyata
Amir, Cato, Lisa, dan Kokom mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain
mendapat nilai 7. Hanya Maman yang mendapat nilai 6, dan tidak seorang pun
mendapat nilai kurang dari 6. Jadi dapat
dikatakan anak kelas 5 cukup pandai.
2. Analogi adalah proses pernalaran
berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau
mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap
objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum.
Contoh : Tomy
meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati
dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin
merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak. Seperti itulah sifat
Tomy yang saya kenal.
3. Hubungan Kausal adalah pernalaran yang diperoleh dari gejala-gejala
yang saling berhubungan. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal, ada tiga
hubungan antarmasalah, yaitu sebagai berikut :
a. Sebab-Akibat
Sebab akibat
ini berpola A menyebabkan B. disamping itu hubungan ini dapat berpola A
menyebabkan B, C,D dan seratusnya. Jadi, dari satu peristiwa yang dianggap
penyebab kadang-kadang lebih dari satu.
Contoh : Dikarenakan pengemudi metromini yang mabuk,
akibatnya metromini yang dikendarainya menabrak seorang pengendara motor.
b. Akibat-Sebab
Akibat sebab
ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi kedokter, kedokter
merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Akan tetapi, dalam pernalaran jenis
akibat-sebab ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
Contoh : Roni dirawat di rumah sakit karena dia
menderita infeksi lambung.
c. Akibat-Akibat
Akibat-akibat
adalah suatu pernalaran yang menyiratkan penyebabnya peristiwa “akibat”
langsung disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain.
Contoh : Kemacetan terjadi di jalan Dewi Sartika
diakibatkan karena banjir yang terjadi karena penumpukan sampah di selokan.
Sumber : Google
e-book, Bahasa Indonesia: mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan
tinggi