Rabu, 20 Juni 2012

dongeng anak


GURITA PEMBERANI

            Di suatu laut nan luas terdapat berbagai jenis binatang laut. Ada berbagai jenis ikan, kuda laut, kura – kura, ubur – ubur, gurita, bahkan ikan menyeramkan sekaligus seperti hiu. Kura – kura, kuda laut, ikan dan ubur – ubur berteman dekat. Suatu saat si kura – kura mengajak temannya (kuda laut, ikan dan ubur – ubur) bermain kejar – kejaran. Teman – temannya pun sangat senang dan menyambut baik ide sang kura – kura. Maka bermainlah mereka, mereka kejar – kejaran di laut nan indah tersebut dengan tertawa riang dan bahagia.
            “Horeeee... horeeee.... ayo kejar aku”, teriak diantara mereka dengan riang dan penuh semangat. Namun sesuatu hal mengerikan terjadi saat mereka sedang bermain. Seekor gurita raksasa datang menghampiri mereka, gurita tersebut bermaksud mengajak berkenalan dan ingin main bersama dengan mereka.
Gurita berkata : “haiii, aku octa si gurita, aku anak baru di daerah sini dan aku ingin menjadi teman kalian semua, maukah kalian berteman denganku? “. Namun mereka sudah merasa ketakukan terlebih dahulu sehingga mereka berlari kabur menjauhi gurita tersebut. Tetapi mereka berlari ke arah yang salah karena disana ada hiu, sehingga octo si gurita berteriak : “jangan lari kesanaaaa....” namun mereka tidak menghiraukan teriakan si gurita sampai saat disana mereka bertemu dengan seekor hiu raksasa. Kemudian mereka merasa kaget dan ketakutan sekali melihat seekor hiu raksasa yang seperti siap memangsa mereka hidup – hidup. Kuda laut pun berkata : “wowww, kita sepertinya jalan ke arah yang salah!”. “Aku takut”, bisik si ikan – ikan kecil tersebut. Mereka tampak takut sekali. Mereka ingin berlari kabur namun apa daya mereka tidak bisa mengalahkan kecepatan lari sang hiu tersebut.
Ketika sekumpulan ikan tersebut terdesak ke pojok, muncullah octa si gurita mengahadapi si hiu raksasa tanpa rasa takut. Kemudian dengan tampang merendahkan si hiu tersebut berkata : “ahhh alangkah beraninya makhluk lemah dan kecil sepertimu mengalahkan aku. Sudah sebaiknya kamu pergi sana kembali ke orangtuamu, mereka mencarimu  atau kamu juga ingin menjadi santapanku seperti ikan – ikan ini?”  Tetapi dengan keberaniaanya octa si gurita tetap menghadapi si hiu dan menyemprotkan tintanya yang membuat air di sekitarnya mejadi gelap pekat. Hiu pun berkata : “hei... kurang ajar kamu gurita lemah, aku akan membalasnya”
Semprotan tinta tersebut menyebabkan si hiu tidak dapat melihat ke sekelilingnya karena sangat gelap. Kemudian gurita berteriak : “ayo cepat kita lari, mumpung hiu itu tidak melihat kita” akhirnya mereka pun bergegas pergi sehingga mereka terbebas dari serangan hiu raksasa tersebut.
Kura – kura dan teman – temannya yang awalnya merasa takut dengan kehadiran octa si gurita menjadi merasa senang dan sangat kagum melihat keberanian gurita tersebut menyelamatkam mereka dari serangan hiu raksasa. Mereka juga merasa bersalah karena telah berburuk sangka terhadap octo si gurita. Ikan – ikan tersebut berkata : “kamu sungguh pemberani octo dan kamu adalah pahlawan penyalamat kami. Kami pasti sudah ada di perut hiu raksasa itu kalau kamu tidak menolong kami. Maafkanlah kami karena kami telah berburuk sangka terhadapmu dan izinkan kami menjadi sahabatmu?”
Kemudian octo si gurita yang pemberani dan baik hatinya itu berkata : “tentu saja aku ingin berteman dengan kalian. Aku mengerti sikap kalian, mungkin kalian merasa takut denganku karena aku lebih besar dari kalian namun kalian tenang saja, aku tidak akan menyakiti kalian. Aku malah ingin membantu kalian.”
Akhir dari cerita tersebut bertemanlah octo si gurita dengan berbagai macam ikan, kura – kura, kuda laut, dan ubur – ubur. Mereka saling membantu dan tolong – menolong satu sama lain. Setiap hari mereka berteman dan bermain bersama.

Jadi, hal positif yang dapat kita ambil dari cerita anak diatas adalah jika menilai seseorang jangan dari luarnya saja. Jika kita belum mengenal sifatnya maka jangan menyimpulkan terlebih dahulu karena bisa saja orang yang kita anggap baik justru adalah orang jahat dan orang yang kita anggap jahat ternyata baik seperti octa si gurita. Kenalilah bertemanlah dengan orangnya terlebih dahulu baru dapat menyimpulkan seperti apa orang tersebut, jangan hanya melihat dari kesan pertamanya saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar