GURITA
PEMBERANI
Di suatu laut nan luas terdapat berbagai jenis binatang
laut. Ada berbagai jenis ikan, kuda laut, kura – kura, ubur – ubur, gurita,
bahkan ikan menyeramkan sekaligus seperti hiu. Kura – kura, kuda laut, ikan dan
ubur – ubur berteman dekat. Suatu saat si kura – kura mengajak temannya (kuda
laut, ikan dan ubur – ubur) bermain kejar – kejaran. Teman – temannya pun
sangat senang dan menyambut baik ide sang kura – kura. Maka bermainlah mereka,
mereka kejar – kejaran di laut nan indah tersebut dengan tertawa riang dan
bahagia.
“Horeeee... horeeee.... ayo kejar aku”, teriak diantara
mereka dengan riang dan penuh semangat. Namun sesuatu hal mengerikan terjadi
saat mereka sedang bermain. Seekor gurita raksasa datang menghampiri mereka,
gurita tersebut bermaksud mengajak berkenalan dan ingin main bersama dengan mereka.
Gurita
berkata : “haiii, aku octa si gurita, aku anak baru di daerah sini dan aku
ingin menjadi teman kalian semua, maukah kalian berteman denganku? “. Namun
mereka sudah merasa ketakukan terlebih dahulu sehingga mereka berlari kabur
menjauhi gurita tersebut. Tetapi mereka berlari ke arah yang salah karena
disana ada hiu, sehingga octo si gurita berteriak : “jangan lari kesanaaaa....”
namun mereka tidak menghiraukan teriakan si gurita sampai saat disana mereka
bertemu dengan seekor hiu raksasa. Kemudian mereka merasa kaget dan ketakutan
sekali melihat seekor hiu raksasa yang seperti siap memangsa mereka hidup –
hidup. Kuda laut pun berkata : “wowww, kita sepertinya jalan ke arah yang
salah!”. “Aku takut”, bisik si ikan – ikan kecil tersebut. Mereka tampak takut
sekali. Mereka ingin berlari kabur namun apa daya mereka tidak bisa mengalahkan
kecepatan lari sang hiu tersebut.
Ketika
sekumpulan ikan tersebut terdesak ke pojok, muncullah octa si gurita
mengahadapi si hiu raksasa tanpa rasa takut. Kemudian dengan tampang
merendahkan si hiu tersebut berkata : “ahhh alangkah beraninya makhluk lemah
dan kecil sepertimu mengalahkan aku. Sudah sebaiknya kamu pergi sana kembali ke
orangtuamu, mereka mencarimu atau kamu
juga ingin menjadi santapanku seperti ikan – ikan ini?” Tetapi dengan keberaniaanya octa si gurita
tetap menghadapi si hiu dan menyemprotkan tintanya yang membuat air di sekitarnya
mejadi gelap pekat. Hiu pun berkata : “hei... kurang ajar kamu gurita lemah,
aku akan membalasnya”
Semprotan
tinta tersebut menyebabkan si hiu tidak dapat melihat ke sekelilingnya karena
sangat gelap. Kemudian gurita berteriak : “ayo cepat kita lari, mumpung hiu itu
tidak melihat kita” akhirnya mereka pun bergegas pergi sehingga mereka terbebas
dari serangan hiu raksasa tersebut.
Kura
– kura dan teman – temannya yang awalnya merasa takut dengan kehadiran octa si
gurita menjadi merasa senang dan sangat kagum melihat keberanian gurita
tersebut menyelamatkam mereka dari serangan hiu raksasa. Mereka juga merasa
bersalah karena telah berburuk sangka terhadap octo si gurita. Ikan – ikan
tersebut berkata : “kamu sungguh pemberani octo dan kamu adalah pahlawan
penyalamat kami. Kami pasti sudah ada di perut hiu raksasa itu kalau kamu tidak
menolong kami. Maafkanlah kami karena kami telah berburuk sangka terhadapmu dan
izinkan kami menjadi sahabatmu?”
Kemudian
octo si gurita yang pemberani dan baik hatinya itu berkata : “tentu saja aku
ingin berteman dengan kalian. Aku mengerti sikap kalian, mungkin kalian merasa
takut denganku karena aku lebih besar dari kalian namun kalian tenang saja, aku
tidak akan menyakiti kalian. Aku malah ingin membantu kalian.”
Akhir
dari cerita tersebut bertemanlah octo si gurita dengan berbagai macam ikan, kura
– kura, kuda laut, dan ubur – ubur. Mereka saling membantu dan tolong –
menolong satu sama lain. Setiap hari mereka berteman dan bermain bersama.
Jadi,
hal positif yang dapat kita ambil dari cerita anak diatas adalah jika menilai
seseorang jangan dari luarnya saja. Jika kita belum mengenal sifatnya maka
jangan menyimpulkan terlebih dahulu karena bisa saja orang yang kita anggap
baik justru adalah orang jahat dan orang yang kita anggap jahat ternyata baik
seperti octa si gurita. Kenalilah bertemanlah dengan orangnya terlebih dahulu
baru dapat menyimpulkan seperti apa orang tersebut, jangan hanya melihat dari
kesan pertamanya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar